Rabu, 21 April 2010

Strategi pelelangan


Usaha jasa pengadaan barang adalah usaha berupa jasa untuk menyediakan barang yang dibutuhkan oleh suatu lembaga, baik pemerintah maupun swasta. Usaha jasa pengadaan barang ini biasa juga disebut kontraktor. Setiap tahun, biasanya pemerintah memberikan anggaran belanja pada beberapa lembaga untuk belanja barang. Barang-barang tersebut biasanya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat atau ‘koleksi’ lembaga tersebut.

Nah, untuk mencegah praktek KKN, maka diadakanlah tender (biasanya terbuka) untuk mencari siapa yang paling layak memegang amanah belanja barang tersebut. Panitia tender memilih peserta tender yang dinilai layak memegang uang rakyat tersebut.

Beberapa lembaga yang saya tahu sering berbelanja barang antara lain :

Dinas pertanian

Deperindag

Dinas peternakan

Sekolah-sekolah

LSM di daerah bencana untuk pemberdayaan masyarakat

dan masih banyak lagi (silahkan cari info di media massa di kota Anda)

Apa saja yang harus diperhatikan pada usaha jasa pengadaan barang ini ?

Bagi Anda yang berminat untuk menangkap peluang usaha ini, hal-hal yang harus Anda perhatikan antara lain :

Anda harus memiliki perusaahan legal (Akta,Siup,TDP,NPWP)

Cari info pengadaan barang di media massa, atau datang langsung di lembaga yang bersangkutan

Menangkan tender pengadaan barang tersebut dengan memberikan tawaran barang berkualitas dengan harga pantas, ada pelayanan purna jual dan garansi. Biasanya peserta tender cukup banyak. Anda harus menang dengan tawaran tersebut

Hindari untuk bermain curang, apalagi KKN dengan lembaga / panitia tender. Tidak masalah dapat uang banyak, yang penting halal dan barokah, he..he..

Jika Anda menang tender, belanjakan uang tender untuk membeli barang SESUAI YANG ANDA TAWARKAN SAAT LELANG / PRESENTASI. Jangan pernah menggannti dengan barang lain, tanpa seijin panitia. Karena ini bisa menimbukan masalah di kemudian hari.

Untuk memenuhi kebutuhan barang tender, biasanya Anda mencari supplyer barang tersebut. Carilah supplyer yang bisa dipercaya, lebih-lebih jika sudah berpengalaman



Rabu, 17 Maret 2010

strategi pemasaran



Apakah yang dimaksud dengan pemasaran ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas sebaiknya kita lihat terlebih dahulu melihat definisi – definisi pemasaran di bawah ini :
  1. Pemasaran Menurut WY. Stanton
    Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
  2. Pemasaran Menurut H. Nystrom
    Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
  3. Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
    Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
  4. Pemasaran menurut The American Marketing Assocciation (AMA)
    Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan implementasi dari konsep, pricing, promosi, dan distribusi (ide, produk maupun jasa), sehingga dapat diciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Selanjutnya bagaimana caranya agar kegiatan pemasaran sesuai dengan misi Perusahaan?
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Contohnya, penjelasan secara detail oleh orang di bagian produksi dibutuhkan apabila ada konsumen yang komplain mengenai produk. Demikian juga dibutuhkan orang yang dapat menangani kegiatan sumber daya manusia, sehingga dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan kompensasi dan reward kepada semua karyawan yang terlibat dalam perusahaan. Bagian keuangan memerlukan orang yang ahli dalam berbagai sistem pembayaran dan insentif, terutama kepada konsumen yang membutuhkan sehingga dapat mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan konsumen. Dengan demikian, kegiatan pemasaran selalu berkaitan dengan berbagai departemen lainnya.
Untuk kegiatan bisnis skala kecil, di mana pemilik tidak memiliki karyawan dalam jumlah besar, ini artinya perusahaan memerlukan cara berpikir yang menyeluruh pada saat ia menerapkan strategi pemasaran, yaitu serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
  1. Dari sudut pandang penjual :

    1. Tempat yang strategis (place),
    2. Produk yang bermutu (product),
    3. Harga yang kompetitif (price), dan
    4. Promosi yang gencar (promotion).

  2. Dari sudut pandang konsumen :
    1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
    2. Biaya konsumen (cost to the customer),
    3. Kenyamanan (convenience), dan
    4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan , bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Kemudian perusahaan harus dapat benar-benar menciptakan volume penjualan yang menghasilkan laba, jadi tidak hanya berorientasi melakukan penjualan semata.
Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Senin, 15 Maret 2010

SISTEM PERIZINAN UNTUK INDUSTRI



  1. IMBB
  2. Akte pendirian perusahaan à dikeluarkan Directorat Kehakiman Pusat Jakarta.
  3. Tanda Izin Usaha Perdagangan ( HO Perdagangan)
  4. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak)
  5. NPPKP ( Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak)
  6. TDP ( Tanda Daftar Perusahaan)
  7. TDI ( Tanda Daftar Industri (HO Produksi))
  8. Izin Merk
  9. Tanda Barcode
  10. Izin Depkes
Syarat mengurus izin Depkes =
-         Peta lokasi
-         Daerah bangunan (diperiksa oleh Badan POM)
-         Daftar macam & bentuk produk
-         Daftar alat produksi & perlengkapan produksi
-         Daftar alat laboratorium
-         Daftar buku kepustakaan (biasanya menunggu waktu selama beberapa bulan untuk izin merk)





Sabtu, 30 Januari 2010

Cara membuat Sabun Mandi


Bahan-Bahan yang dibutuhkan :

1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai…

2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.

3. Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.

4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya.

5. Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.

6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.

Alat-alat yang dibutuhkan :

1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.

2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.

3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun.

4. Botol plastik - Untuk wadah air.

5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram).

6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH.

7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya.

8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air.

9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.

10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.

11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan.

12. Cetakan.

13. Blender dengan tutupnya.

14. Kain - Untuk menutup blender.

Cara pembuatan :

1. Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabun.

Cetakan: Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat.

2 (dua) Resep Sabun Cair :

Resep - sabun cair

340 g Minyak Sawit

170 g Minyak Kelapa

50 g Minyak Zaitun

122 g KOH – Kalium hidroksida + 250 g Air

10 cc fragrance + pewarna

(Proses Pada Suhu ruangan)

Recipe 2 - sabun cair

340 g Soybean Oil

80 g Coconut Oil

60 g Palm Oil

60 g Corn Oil

109 g KOH - Kalium hidroksida + 230 g Air

10 cc fragrance + pewarna

(Proses Pada Suhu ruangan)

2 (dua) Resep Sabun Padat :

Resep - sabun padat

235 g Minyak Zaitun

150 g Minyak Kelapa

100 g Minyak Sawit

74 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air

10 cc fragrance + pewarna

(Proses Pada Suhu ruangan)

Resep 2 - sabun padat

250 g Minyak Sawit

140 g Minyak Kelapa

100 g Minyak Jagung

75.5 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air

10 cc fragrance + pewarna

(Proses Pada Suhu ruangan)

1. Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.

2. Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep.

3. Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.

4. Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.

5. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses

pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.

6. Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.

7. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.

Semoga bermanfaat ...